Migi Blog: Menanggapi berita Hoax ataupun asumsi yang ga tepat soal Pokemon Go.

July 18, 2016

Menanggapi berita Hoax ataupun asumsi yang ga tepat soal Pokemon Go.

Sampai saat ini ada 3 berita yang...begitulah...

●●●

1. Pokemon dan beberapa nama pokemon dikatakan diambil dari
bahasa Syriac yang berarti "saya yahudi" dan blablabla—aye males nulisnya. Juga dianggap konspirasi blablabla dan pengaruh iblis karena melalaikan ibadah blablabla— ini dapat dari WA yang dicopas teman, orang yang seagama dengan aye. Dan pake bahasa2 relijius.

Bantahan:

Pokemon itu Pocket monster. Monster dalam poket, tema dari pokemon. Mengkoleksi dan melatih monster (dunia fiksi dimana di bumi itu semuanya dicipta oleh pokemon dan pokemon tersebar dimanapun alih2 binatang biasa) untuk menjadi trainer dan master terhebat.

Pikachu sendiri diambil dari kata pika2 yang sebenarnya penyebutan untuk kata kejutan/percikan listrik "pika". Selebihnya bisa di cek di:
pokemon.wikia.com/wiki/Pokémon_Wiki

Untuk list lebih banyak bisa dicek di:
bulbapedia.bulbagarden.net/wiki/Main_Page

Ga usah sembarangan nge-up berita bodoh dari 15 taunan lalu cuma gara2 ga suka game dan anti-game sambil nyelipin "dakwah". Ga bagus ye.

Kan ga mau gini kan ya?
Buta itu dalam bahasa Indonesia artinya tidak bisa melihat/cacat pada indera penglihatan.
Buta dalam bahasa jepang artinya babi.
Dengan logika para penyebar artikel cocokologi pokemin di atas, maka, orang Buta itu HARAM. Karena buta itu babi.

Jadi, kalau pada ga bisa baca berita yang bener dan cari informasi yang tepat, bisa digolongkan buta kan ya? Buta informasi. Artinya yang suka nyebar2 berita ga jelas itu statusnya SEHARAM BABI. ya kan?

Makanya jangan sembarangan pake bahasa lain cuma buat jadi pembenaran yang nyeleneh.

●●●

2. Kalau main Pokemon Go, entar datanya diambil alih dan ini masalah besar. Informasi negara jadi tersebar dan diambil alih oleh luar negeri.
Berita di atas banyak tersebar. Bahkan sampe mencatut nama orang dan memberinya titel guru besar psikologi UGM.
Belum lagi, kemarin aye nonton di tvwan, sampe ada nara sumber yang sepertinya gregetan sekalu dengan pokemon Go seakan2 pokemon Go itu jahat sekali dan melarang pokemon Go habis2an.

Bantahan:

Nah, orangnya sendiri sudah menyatakan dia tidak mengeluarkan oernyataan tersebut bahkan dia bukan Guru besar psikologi UGM. (Link menyusul, lupa save.)

Juga, logika yang tepat untuk permsalahan ini, jikalah memang pokemon Go dianggap mengambil data itu dan harus diblokir. Maka, mulai sekarang, stoplah berinternet. Stop pake GPS kemana2. Stop pake gojek, stop juga pake ATM. toh, data kita sudah tersimpan dan terlacak dari situ. Ya kan?
Hiduplah tanpa internet dan kemajuan teknologi, sekarang juga.
Nah, orangnya sendiri sudah menyatakan dia tidak mengeluarkan pernyataan tersebut bahkan dia bukan Dekan psikologi UGM. Berikut linknya:
https://www.facebook.com/rektorriset/posts/1707535516178448

Juga, logika yang tepat untuk permsalahan ini, jikalah memang pokemon Go dianggap mengambil data itu dan harus diblokir. Maka, mulai sekarang, stoplah berinternet. Stop pake GPS kemana2. Stop pake gojek, stop juga pake ATM. toh, data kita sudah tersimpan dan terlacak dari situ. Ya kan?
Hiduplah tanpa internet dan kemajuan teknologi, sekarang juga.

[Tambahan]
Berikut artikel yang membahas tentang keamanan data dalam PokeGo, sudah ada yang melakukan riset sederhana:
https://www.cissrec.org/…/
Catatan-Singkat-Soal-Keamanan-Pok…
●●●

3. Pokemon Go bikin lalai. Banyak kecelakaan. Harus diblokir.

Ada video yang menunjukkan seorang gadis remaja terluka di beberapa bagian tubuhnya karena tertabrak mobil selagi bermain game.

Dia menyalahkan pokemon Go karena itu. Karena itu Pokemon Go harus di stop.

Pisau, udah ngebunuh banyak orang, harusnya pisau dilarang pemakaiannya. Ya kan?

Karena ada orang yang ga aware terhadap sekitarnya, ga punya sense of crisis, common sense, self-control, you name it. Dan dia celaka gara2 itu, maka pokemon Go harus ditutup?

Bukan hanya pokemon Go.
Dalam menggunakan apapun, yang seharusnya berjaga dan memakai sesuatu itu dengan tanggung jawab, adalah penggunanya bukan alatnya.

Jangan gara bodoh dan ga mampu make smartphone malah smartphonenya yang dibilang bodoh ya.

Educate yourself, Okay?

No comments: